Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Morowali sukses menggelar kegiatan Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) Tahap 1 tahun 2021, Rabu (9/9/2021). Acara digelar di Hotel Metro Morowali selama tiga hari dari tangal 9-11 September yang diikuti oleh 100 peserta dari Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.
Kegiatan SKPP yang baru pertama kali digelar di Morowali tersebut dibuka langsung oleh Koordinator Divisi Pengawasan dan Sosialisasi Bawaslu RI, Mochammad Afifudin secara daring melalui Zoom meeting. Dalam sambutannya, dia mengungkapkan bahwa program SKPP menjadi wadah pendekatan diri kepada masyarakat untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan pentingnya pemilu yang berintegritas.
“Bawaslu selalu berupaya untuk menyelenggarakan pemilu yang demokratis dan bermartabat. Kesempatan itu bisa direaliasikan melalui program SKPP “tuturnya.
Pada kesempatan itu, Afifudin juga turut menyampaikan permohonan maaf karena tidak berkesempatan hadir untuk membuka acara secara langsung.
“Sebenarnya kami akan berangkat untuk mengikuti kegiatan pembukaan SKPP secara langsung di Kabupaten morowali, namum niat tersebut belum bisa kami realisasikan karena keadaan yang lagi PPKM, tapi Alhamdulillah kami masih bisa menyaksikan dan mengikuti kegiatan ini melalui via Zoom”, terangnya.
Sementara itu, Bupati Morowali, Drs. Taslim yang juga hadir pada acara pembukaan turut memberikan apresiasi pada Bawaslu Morowali. Menurutnya, dipilihnya Kabupaten Morowali sebagai salah satu dari empat wilayah di Sulawesi Tengah untuk melaksanakan program SKPP tidak lepas dari kinerja Bawaslu Morowali yang dinilai berhasil dalam menerapkan nilai-nilai demokrasi.
“Bukan hanya tugas Bawaslu dan KPU saja yang mensosialisasikan Pemilu, tetapi juga para kader parpol. Jumlah kader parpol itu banyak, puluhan bahkan ratusan ribu. Kalau kadernya juga mensosialisasikan pemilu, maka tugas Bawaslu dan KPU bisa semakin mudah dalam sosialisasi di masyarakat”, ungkapnya.
Taslim juga turut menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi pada Bawaslu Morowali atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Semoga program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif ini tidak hanya sampai di sini saja, tetapi terus berlanjut secara berkala dan berkesinambungan sehingga dapat menjadi media pendidikan bagi masyarakat untuk menciptakan pemilu yang berintegritas dan demokratis”, tambahnya.
Pelaksanaan program SKPP dilaksanakan di 100 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Di Sulawesi Tengah sendiri, ada empat wilayah terpilih untuk menyelenggarakan program SKPP yaitu Kabupaten Buol, Parigi Moutong, Banggai Kepulauan, dan Morowali.
Program tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar kepada pemilih pemula yang belum memahami tentang seluk-beluk pemilihan umum yang diharapkan dapat mencegah tindak pelanggaran dalam pemilu seperti pencucian uang (money laundering). Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan partisipatif pemilu dan pilkada oleh masyarakat.
Untuk mengikuti program SKPP, para peserta harus memenuhi beberapa syarat di antaranya berusia minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun, pendidikan minimal SMA atau sederajat, tidak menjadi bagian dari partai politik, memiliki pengalaman sebagai pengurus organisasi atau komunitas, dan belum pernah mengikuti program SKPP.
Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah, Jamrin, S.H.,M.H beserta anggotanya sebagai narasumber yang memberikan materi kepada para peserta SKPP.
Discussion about this post