• About
  • Contcat Us
Saturday, July 5, 2025
Social icon element need JNews Essential plugin to be activated.
Kamputo.com
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Esai
  • Sastra
  • Ulasan
  • Pariwisata
  • Advertorial
  • KamputoStore
  • Home
  • Kabar
  • Esai
  • Sastra
  • Ulasan
  • Pariwisata
  • Advertorial
  • KamputoStore
No Result
View All Result
Morning News
Home Kabar

Pentas Cerita Rakyat dan Tradisi Bungku yang Hilang, Meriahkan Malam Minggu di Fonuasingko

admintobungku by admintobungku
28/03/2021
in Kabar
0
Pentas Cerita Rakyat dan Tradisi Bungku yang Hilang, Meriahkan Malam Minggu di Fonuasingko

Salah satu pementasan cerita rakyat yang ditampilkan di taman fonuasingko, Sabtu (27/3). Foto: Panitia untuk Kamputo.com

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali menggelar acara pementasan budaya dan tradisi Etnis Tobungku di Taman Kuliner Fonuasingko, Bungku Tengah, Sabtu (27/3). Mengusung tema “Pentas Budaya : Cerita Rakyat dan Tradisi yang hilang”, pentas budaya dan tradisi tersebut menampilkan beragam atraksi seni dan budaya seperti pentas legenda Mateantina, musik karambangan, tari kreasi, tari tolak bala, tari persembahan, tari Luminda, mojai, kontau, rebana, dan ndengu-ndengu.

Selain itu, permainan tradisional seperti gasing, batu-batu kamina, engrang, dan sederet permainan tradisional lainnya juga turut meramaikan acara. 

BACA JUGA

Respon Jokowi Soal Fotonya di Baliho Prabowo; Foto Saya Juga Dipasang PDIP~Nasdem

Taman Kota Fonuasingko; Tenar Sesaat, Lalu Ditinggalkan Karena Salah Bangun

Salah satu pementasan cerita rakyat yang ditampilkan di taman fonuasingko, Sabtu (27/3). Foto: Panitia untuk Kamputo.com

Acara yang berlangsung selama dua jam tersebut turut dihadiri oleh Koordinator Program, Evaluasi, dan PPKD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yenny Lasmawaty. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi acara pentas budaya dan tradisi itu demi menjaga kearifan lokal setempat. 

“Langkah Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Morowali ini merupakan upaya mempertahankan eksistensi kebudayaan di tengah gempuran modernisasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini,” ujarnya.

Pementasan berbagai atraksi budaya ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morowali bekerja sama dengan Karang Taruna Mendui, Karang Taruna Lamberea, Karang Taruna Matansala, Sanggar Seni Kontau Balaba, Sanggar Utari, Rebanna Desa Ipi, dan Karambangan-mojai dari Desa bente dan Kelurahan lamberea. 

Ketua Panitia, Ala mengatakan kegiatan Pentas Budaya tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk mempromosikan kebudayaan etnis Tobungku dan sekaligus menjadi media informasi yang mendidik bagi generasi muda.

“Saya berharap adik-adik, pengunjung, dan warga pendatang di Kabupaten Morowali sadar bahwasanya Kabupaten Morowali terkhusus etnis Tobungku memiliki seni dan budaya tersendiri yang harus dilestarikan, dan kita sebagai orang Bungku harus bangga akan hal tersebut” ujarnya kepada Kamputo.com usai acara. 

Tags: bungkuceritadesadongenglagu bungkuliterasiMahasiswaMateantinaMorowalipendidikanreferensi TobungkuSejarah
Next Post
Listrik Mati, Jaringan Apalagi; Pemda Morowali Sedang Apa?

Listrik Mati, Jaringan Apalagi; Pemda Morowali Sedang Apa?

Discussion about this post

  • Home
  • Siber
  • Tentang Kami
  • Ketentuan Kami
  • Kontak Kami

© 2020 Kamputo.com - Dev by IT KAMPUTO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Esai
  • Sastra
  • Ulasan
  • Pariwisata
  • Advertorial
  • KamputoStore

© 2020 Kamputo.com - Dev by IT KAMPUTO.