Kamputo.com- Puluhan mahasiswa Morowali yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Morowali (AMM) menggelar aksi demonstrasi menolak pemadaman bergilir. Aksi tersebut dilakukan di tiga lokasi berbeda yaitu Kantor Bupati, Kantor PLN ULP Bungku, dan Kantor DPRD Morowali pada Kamis (20/5).
Sebelumnya, AMM telah lebih dulu melakukan orasi di Kompleks Perkantoran Fonuasingko untuk mengajak masyarakat agar bersama-sama berdemontrasi (19/5). Aksi yang digelar pada Rabu malam tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian sektor Bungku.
Dalam aksi yang digelar hari ini, mereka menuntut enam hal di antaranya pihak PLN ULP Bungku segera melakukan perbaikan sistem kelistrikan, transparansi permasalahan kelistrikan, memberikan kompensasi kepada konsumen, mengaudit dan menambah mesin pembangkit, mendesak pihak UIW Sulutenggo untuk menambah mesin pembangkit, dan meminta Pemda Morowali melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap PLN ULP Bungku.
Tak hanya itu, massa juga membawa spanduk bertuliskan “Tolak Pemadaman Listrik Morowali” yang mereka gelar di tengah jalan. Selain itu, mereka juga membakar ban di depan Kantor PLN ULP Bungku dan Kantor DPRD Morowali sebagai aksi protes karena ketua DPRD dan kepala PLN tidak kunjung menemui mereka.
Saat menggelar aksi di depan Kantor PLN ULP Bungku, mahasiswa sempat terlibat adu mulut dengan petugas PLN. Beruntung tak lama setelah itu, Kepala PLN Bungku langsung menemui massa aksi dan mengajak mereka untuk mersama-sama ke Gedung DPRD.
“Kami akan bicarakan dan memaparkan rencana-rencana kerja PLN ke depan sehingga tidak ada lagi pemadaman listrik sesuai harapan masyarakat Morowali”, ujarnya saat mencoba menenangkan masa.
Saat tiba di Kantor DPRD, tak dinyana Ketua DPRD Koeswandi tidak berada di tempat. Bahkan anggota DPRD yang melakukan audiensi hanya diwakili oleh satu orang saja. Audiensi tersebut berhasil dengan menghasilkan tiga kesepakatan yang dimuat dalam berita acara bernomor 671.1/171/DPRD/V/2021 yang menyatakan bahwa harus ada solusi dari pihak PLN untuk mengantisipasi masalah kelistrikan yang terjadi di Kabupaten Morowali, pihak PLN menjalankan fungsinya sebagaimana yang diamanatkan, dan bersama DPRD beserta Pemda Morowali mengawal sampai ke Kantor Pusat Manado untuk menekankan masalah penambahan daya.
Koordinator lapangan aksi, Amrin saat dihubungi oleh Kamputo.com melalui sambungan telepon mengatakan bahwa mereka akan kembali melakukan aksi demonstrasi jika pihak PLN Bungku masih tetap melakukan pemadaman bergilir.
“Pemadaman bergilir yang dilakukan oleh pihak PLN Bungku sudah tidak bisa ditolerir lagi. Baik pelajar, mahasiswa, pekerja, dan masyarakat membutuhkan listrik untuk menunjang aktivitas mereka, apalagi saat ini diberlakukan sistem online. Mau sampai kapan Morowali mati lampu terus”, ujarnya.
Puluhan aparat dari sektor kepolisian Bungku dan Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi agar tertib dan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.
Discussion about this post