Semarak memperingati hari kemerdekaan RI masih berlangsung di seluruh Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Morowali. Berbagai acara hiburan rakyat dan perlombaan digelar untuk menyemarakkan acara di wilayah ini, salah satunya adalah pertandingan mehule.
Mehule atau gasing merupakan salah satu permainan tradisional yang saat ini popular dan mulai diminati kembali oleh masyarakat Morowali. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua berbondong-bondong ikut memainkan hule (gasing,red) di kala senggang. Melihat antusiasme tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali kemudian menggelar acara pertandingan mehule.
Pertandingan mehule tersebut digelar di Desa Tofuti, Kec. Bungku Tengah dan akan berlangsung selama 10 hari mulai dari tanggal 21-30 Agustus 2022. Sebanyak 65 peserta yang terbagi ke dalam 19 tim ikut andil dalam kegiatan ini. Terdapat dua kategori yang dipertandingkan yaitu kelompok anak-anak dan kelompok dewasa. Mereka akan memperebutkan piala, sertifikat, dan uang pembinaan sebesar Rp 10.000.000.
Kepala Disdikda Morowali, Amir Aminudin S.Pd., M.M menjelaskan bahwa pertandingan mehule merupakan implementasi rekomendasi PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah) Morowali yang telah ditetapkan sebagai upaya pemajuan kebudayaan pada medio tahun lalu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan kebudayaan Morowali kepada seluruh lini lapisan masyarakat sehingga kecintaan kepada tradisi dan budaya Tobungku yang saat ini mulai menghilang dapat kembali tumbuh.
“Pengetahuan budaya Tobungku oleh generasi muda saat ini sangat minim. Melalui acara seperti ini diharapkan kecintaan kita terhadap budaya daerah akan tumbuh kembali sehingga kebudayaan Tobungku dapat kita lestarikan”, ucapnya kepada Kamputo.com saat dihubungi via telepon.
Bupati Morowali, Drs. Taslim saat membuka acara pada Minggu (21/08/2022) memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berupaya untuk melestarikan permainan hule di tengah era modernitas saat ini. Beliau juga turut memberikan dukungan penuh pada semua kegiatan kebudayaan yang selama setahun terakhir mulai menunjukkan taringnya.
“Saya berharap permainan tradisional Bungku lainnya juga didaftarkan HAKI-nya ke Kemenkumham agar apa yang kita miliki dapat dilindungi dan dapat dipertahankan dari kepunahan”, ucapnya pada saat sambutan.
Perlu untuk diketahui jika hule Morowali telah tercatat pada Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) sebagai Kekayaan Intelektual Komunal Ekspresi Budaya Tradisional. Surat pencatatan inventarisasi HAKI hule tersebut tercatat dengan nomor EBT72202200063. Saat ini, mehule tengah diperjuangkan untuk masuk sebagai olahraga yang dapat dipertandingan pada pekan olahraga nasional. Selain itu, rencananya pada HUT Morowali pada September mendatang juga akan digelar pertandingan mehule yang akan digelar secara nasional.
Discussion about this post