Baru-baru ini mahasiswa Morowali diributkan perkara “PHP” Beasiswa yang diduga dilakukan Pemda Morowali terhadap sekitar 20-an mahasiswa, sebagaimana dalam ulasan di Kamputo.com pada 6 Januari 2023 (cek di sini). Tim Kamputo kemudian menemui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Derah Kabupaten Morowali Amir Aminuddin di Kantornya pada Senin (9/1/2023) untuk meminta penjelasan mengenai duduk perkaranya.
Didampingi Kasubag Penyelenggaran Tugas Pembantuan Disdik Ismail, Amir membantah tudingan “PHP” kepada 20 Mahasiswa Morowali.
“Tidak ada yang diPHP. Kami hanya mendahulukan yang senior, dan membelakangkan mereka mahasiswa baru yang masih punya kesempatan di tahun berikutnya,” tegasnya.
Keputusan memangkas sejumlah nama mahasiswa diambil karena kuota penerima beasiswa melebih batas yang sudah ditentukan yaitu 309 penerima pada tahap III. Sehingga Disdik memutuskan untuk mendahulukan mahasiswa berdasarkan tingkatan semester. Menurut Amir, mahasiswa semester akhir hanya memiliki kesempatan di tahun 2022, sedangkan mahasiswa baru masih memiliki banyak kesempatan di tahun mendatang.
“Yang tidak tercover kan hanya sekitar 20 orang, jadi kita akan cover mereka di 2023 nanti. Jadi bukan PHP,” kata Amir.
Pihak Disdik awalnya tidak menduga jika di hari terakhir pengumpulan berkas, jumlah mahasiswa akan membludak melebihi kuota. Padahal, Disdik sebelumnya berkomitmen untuk menerima semua berkas mahasiswa tanpa terkecuali.
“Di luar dugaan ketika semua berkas mahasiswa di tahap ketiga direkap, kuota penerima rupanya telah lebih dan anggaran tidak cukup,” kata Ismail.
Penerimaan berkas beasiswa pada tahun 2022 telah dimulai sejak Juli, sementara proses pencairan hingga tahap III telah dirampungkan per 30 Desember 2022 sebelum tutup buku tahun anggaran. Total realisasi pencairan beasiswa di tahap III senilai Rp. 1.236.000.000 untuk total 309 mahasiswa.
Lalu, bagaimana dengan nasib 20-an mahasiswa yang dikeluarkan?
Amir menjelaskan bahwa mereka akan dicover saat pembukaan bantuan biaya pendidikan tahun 2023 dibuka. Pembukaan dan pendaftaran bantuan biaya pendidikan mahasiswa Morowali tahun 2023 akan dimulai pada Juli mendatang. Pemilihan Juli sebagai bulan pendaftaran bukan tanpa alasan sebab bulan tersebut menandai telah dimulainya tahun akademik baru. Sehingga hal ini membuat pihak dinas harus meng-upgare data untuk melihat jumlah mahasiswa yang masuk dan jumlah mahasiswa yang keluar.
“Di situ kan bisa ketahuan. Kita tidak bisa membuat program unlimited, ini bukan program fisik, ini bukan proyek multiyears, ini harus terukur, tahun 2022 berapa orang,” kata Amir.
Ditanya apakah akan ada penambahan anggaran beasiswa di tahun 2023, “Nah soal nominal ini kan ketentuan Bappeda, merekalah yang buat perencanaan, berapa persen uang yang harus ke dinas pendidikan, berapa persen ke dinas lain”, jawab Amir menutup wawancara kami.
Discussion about this post